Kamis, 18 Juli 2013

bisakah kamu bayangkan bagaimana rasanya aku?

kamu pernah menjadi bagian hari hariku. tawamu, kecupanmu, dan canda kita yang membuatku bahagia. perasaan ini sangat dalam. sehingga aku memilih untuk bertahan.
aku terlalu penasaran ketika mengetahui kehadiranmu mulai mengisi kekosongan hatiku. kebahagiaanku mulai hadir ketika kamu menyapaku lebih dulu lewat mention di twitter. semua begitu bahagia..... dulu.

tak mungkin kau tak memahami perjuanganku yang ku lakukan untukmu. kamu ingin tau rasanya seperti aku? dari awal, pertama kali kita berkenalan, aku hanya ingin melihatmu bahagia. senyummu adalah salah satu keteduhan yang paling ingin ku lihat setiap hari.. dulu, aku berharap menjadi salah satu sebab kau tersenyum setiap hari. tapi harapku terlalu tinggi. 

tapi semua berahir begitu saja tanpa kejujuran dengan apa yang sebenarnya terjadi.. tapi perjuanganku belum berhenti. aku coba untuk terus bersamamu. meski ini bodoh. tapi hanya ini yang ingin aku lakukan.

semua akan berahir seiring berjalannya waktu. aku membayangkan perasaanku suatu saat nanti akan hilang, aku memimpikan lukaku segera kering, dan tak ada lagi hal hal penyebabku menangis. namun sampai kapan aku harus terus mencoba? tidak mudah meyakinkan diriku untuk segera melupakanmu kemudian cari pengganti.

aku menulis ini ketika aku tidak sanggup lagi memahami kenyataan dan terus menangis. aku menulis ini ketika mulutku tak mampu lagi berkeluh. aku mengingatmu sebagai sosok yang pernah hadir. seandainya kau tau perasaanku dan bisa membaca keajaiban dalam perjuanganku. mungkin kamu akan berbalik arah dan memilihku sebagai tujuanmu. 

semoga kau tau, aku berjuang, untuk melupakanmu. aku memaksa diriku agar membencimu. setiap hari ketika kau abaikan aku. aku berusaha keras, setiap hari, menerima kenyataan yang begitu kelam.

bisakah kau bayangkan rasanya jadi orang yang setiap hari terluka hanya karna dia selalu memperjuangkan seseorang yang tidak memperjuangkannya? bisakah kau bayangkan rasanya jadi aku yang setiap hari merindukanmu tanpa ada balasan? bisakah kamu bayangkan rasanya jadi seseorang yang setiap hari menahan tangisnya agar tetap terlihat baikbaik saja? 

tentu saja kamu tidak bisa.

Rabu, 17 Juli 2013

tolong buat aku lupa.

aku tidak bisa melupakanmu... sunnguh! aku selalu ingat caramu menatap mataku. caramu mencuri perhatianku. matamu yang sipit, namun tetap terlihat mempesona dalam pandanganku. hal hal sesederhana itu seakan akan diciptakan untuk tidak di lupakan. tolong buat aku lupa, karna aku tak lagi temukan cara terbaik untuk menghilangkan kamu dari pikiranku. 

kamu dan aku berbeda, air dan api, dingin dan panas. tapi aku selalu ingat perkataanmu, "perbedaan agamapun tidak jd masalah asal kau tetap bersamaku" aku tersenyum ketika barisan kalimat itu kau kirimkan untukku. iya, seharusnya aku tak perlu sesenang itu. karna mungkin kamu menulisnya tanpa perasaan. hanya untuk merespon perkataanku saja.

kamu sangat sulit kutebak. kamu teka teki yang tak punya jawaban, juga banyak tafsiran. aku takut menerjemahkan isyarat isyarat yang kau tunjukan padaku. aku takut mengartikan kata kata manismu yang mungkin saja tak kau hanya katakan untukku. aku takut mempercayai perhatian sederhanamu yang kau perlihatkan secara terselubung. aku takut... tolong hentikan langkahku jika memang segalanya yang ku duga benar adalah hal yang salah di matamu. tolong kembalikan aku ke jalanku yang dulu, sebelum kamu datang ke kehidupanku.

ketahuilah, aku sedang berusaha melawan jutaan kamu yang mulai mengepul di otakku, seperti asap rokok yang megepul di udara.aku tak percaya aku melangkah sejauh ini. dan selama ini juga aku telah salah mempercayaimu. 

di antara rindu yang gagal ku ungkapkan, di dalam rasa sakit ini, tolong.. jangan pergi.

Selasa, 16 Juli 2013

jangan bilang sesuatu yang tidak bisa kamu tepati!

aku menulis ini bersama rasa sakit yang tidak benar benar kamu pahami. mengertikah kamu perjuanganku juga butuh kepedulianmu?

entah karna kau terlalu bodoh untuk menilai atau terlalu egois untuk memaklumi. aku mencoba sabar, aku mencoba menghadapimu. aku berusaha bertahan, aku berusaha mempertahankan yang seharusnya aku lepaskan.tapi kamu tetap saja tidak memahaminya. kamu masih begitu, masih mengobral janji, dengan tingkahmu yang tak berubah.

apakah kesabaran dan perjuangan yang ku lakukan benar benar tidak terlihat dimatamu? kau mengetahui segalanya kan? mengapa hanya diam dan membisu yang slalu ku dapati di tiap kebersamaan kita?

aku ketakutan dan kedinginan. kamu tidak pernah ada saat aku butuhkan. aku juga tak paham lagi. pantaskah kebersamaan kita terus aku perjuangkan? pantaskah sosokmu di perjuangkan? jika yang ku dapat pengabaian, ketidakpedulian dan kebohongan, bagian manakah yang bisa membahagiakan?

perlukah aku membandingkan kamu denga pria pria lain yang lebih pandai meluangkan waktu untukku, daripada sedikit waktu yang kau luangkan untukku? kamu tidak pernah peduli dengan sakitku, perihku dan sedihku. kau biarkan aku menyelesaikan segalanya sendirian. inikah wujud kepedulianmu yang kau ributkan denganku? mana kepedulianmu? mana kehadiranmu?? kosong!!

jangan bilang janji jika kamu tidak bisa menepatinya. juga jangan bilang rindu dan peduli jika itu hanya menenangkan aku.