Selasa, 11 Juni 2013

pernah?

pernah nggak kamu ngerasa  kamu sebenernya gak di inginkan?

atau banyak banget yang gak suka sama hubungan kamu?

lebih banyak yang mencibir kamu daripada suka sama hubungan kamu?

kalo jawabannya pernah berarti sama. iya, sama sama ngalamin..

langkah yang di tempuh itu bisa dengan instropeksi diri dulu, jadi paling nggak ya kita bisa tau kia layak nggak di gituin..

tapi sebenernya jawaban paling tepat untuk diri kita itu gak pernah datang dari diri kita sendiri. pasti semuanya datang dari orang yang mengenal kita. tapi lucunya, gak semua lucu kalo yang kasih komentar itu orang yang gak mengenal kita. 

terus harus gimana terhadap itu? ya secara teori sih gampang, gak usah di dengerin. tapi susah juga kan..

Minggu, 09 Juni 2013

sebulan itu..

september lalu..

aku masih merasakan udara yang sama. masih berdiam di tempat yang sama. tapi yang ku rasakan tak lagi sama. kesunyian ini bernama 'tanpamu'..

sebenarnya aku tak ingin semuanya berahir. saat semua terancang hebat dan sempurna.. saat perhatian kecil menjelma menjadi candu rindu yang menancapkan bahagia. tapi bukankah prediksi manusia selalu terbatas? aku tidak bisa menahan dan mengubah sesuatu yang mungkin memang harus terjadi. perpisahan harus terjadi, untuk pertemuan awal yang pasti akan memunculkan perasaan bahagia itu lagi.

tidak di pungkiri dan tak harus menyangkal diri, bahwa selama rentan waktu tanpamu, aku merasa ada yang hilang.ketika pagi kamu menyapaku dengan lembutnya. saat siang, kamu sekedar mengingatkanku untuk makan siang. saat malam, kamu menjerat pikiranku untuk berfokus pada suaramu yang mengalun lembut. dan aku rindu semua hal yang bisa kita lalui hingga tak terasa waktu terlalu cepat saat kita melaluinya bersama..

dan saat perpisahan itu tiba. sesuatu yang selalu kita benci kedatangannya tapi harus selalu kita lewati tanpa kita tau kapan itu tetrjadi. dengan segala ketidaksiapan yang menggerogotiku, aku tetap harus melepaskanmu. kita berbeda dan tak harus berjalan beriringan.

semua begitu cepat. sapa manjamu, tawamu, cerita lugumu, dan segala hal yang membuatk otakku penuh tentangmu. dan aku harus membuang semua dari memori otakku agar kamu tak lagi mengendap endap masuk ke dalam hatiku, lalu membuat kenangan itu menjadi nyata dan kembali menjadi realita.
hingga hampir sebulan berlalu, aku tetap tidak bisa menghapusmu dari memori otakku..

dan tetap saja kau masih menempel kuat dalalm otakku. hingga ahirnya Tuhan mempersatukan kita lagi. dan mulai saat itu kita menjaga hubungan ini sampai saat ini. ya.. hampir 10bulan :')
percayalah, bahwa perpisahan tidak membaikkan hidupmu dan hidupku. percayalah bahwa pertemuan kita tidak sia sia.. aku banyak belajar darimu dan aku berharap kau juga mengambil pelajaran dari pertemuan ini..

sapa lembutmu..

sapa lembutmu mengalir maya dalam jejaring sosial itu. aku tidak mengerti, dengan hal sederhana kau bisa membuatku begitu menyukai kehadiranmu. aku suka saat saat kita bisa meluangkan waktu sekedar untuk bercerita. bercerita tentang aku dan kamu yang kini menjadi kita.
bagaimana mungkin dengan cara sederhana itu kau bisa membuatku jatuh cinta? 

Jumat, 07 Juni 2013

kita yang berbeda tapi sama sama merindukan..

tasbih erat dalam genggamanku, rosario terselip di jemarimu.
al-qur'an di tanganku, alkitab di tanganmu. merapal doa yang sama dengar bulir air mata..

aku bersujud, kamu melipat tangan. air mata mengalir melewati bibir.. bulir air yang di sebabkan cinta.
semoga tangis ini bukan karna menangisi kesalahan kita. semoga ini hanya tangis kerinduan.

lalu.. kita saling mengadah, berusaha mencari-cari Tuhan di langit kamar. ada rasa sesak yang menjalar, rasa takut yang mengakar.

sebenarnya.. apa salahku dan salahmu? apa salah kita? hingga untuk jatuh cintapun terasa begitu menyakitkan dan menyedihkan..

terlalu berharap banyak

aku menjadi takut kehilangan kamu. siksaan datang bertubi-tubi ketika tubuhmu tidak ada di sampingku. kamu seperti mengendalikan otak dan hatiku, ada sebab yang ku mengerti. aku sulit jauh darimu, aku membutuhkanmu seperti aku membutuhkan udara. nafasku akan tercekat jika sosokmu hilang dari pandangan mata. salahkan jika aku menomorsatukan dirimu?

tapi..  entah mengapa sikapmu tidak seperi sikapku. perhatianmu tak sedalam  perhatianku. adakah kesalahan antara aku dan kamu? apakah kamu tak merasakan apa yang aku rasakan?

mungkin kamu belum terlalu paham dengan perasaanku. karna kamu tak pernah sibuk memikirkanku. berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan air mata untukmu? 

janjimu terlalu banyak, hingga aku lupa menghitung mana saja yang belum kamu tepati. begitu sering kamu menyakiti, tapi ku maafkan lagi berkali-kali. lihatlah aku yang hanya terdiam membisu. pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus. seberapa pentingkah aku? 

mungkin... semua memang salahku. yang menganggap semuanya sesuai keinginanku. yang bermimpi selamanya bersamamu. salahkah jika perasaanku bertumbuh melebihi batas kewajaran? aku mencintaimu sebagai seseorang yang begitu bernilai dalam hidupku.

aku tidak mengerti semua akan seperti harapanku atau jauh dari harapanku. mungkin, aku memang aku yang terlalu berharap banyak. akulah yang bodoh! aku yang salah!

awalnya..

awalnya perasaan biasa saja yang tak begitu ku pedulikan. tapi ternyata aku salah, aku malah mulai terbiasa dan nyaman denganmu dan ahirnya berkembang menjadi rasa takut kehilangan yang sulit ku hindari. semua berjalan seperti biasa dan aku semakin menikmati kedekatan kita. yang baru berjalan hampir sebulan.

aku tak pernah takut untuk mencoba mencintaimu. layaknya air laut yang mengikuti lekuk gelombangnya, seperti itulah aku membbiarkan rasa cintaku terus mengalir tanpa kendali.percakapan setiap malam yang kau selipkan lewat pesan singkat mampu menyeretku ke perasaan yang dulu sangat aku hindari; cinta. kamu membuka mataku dengan tindakanmu yang ajaib sampai aku tak lagi paham alasan yang harus ku jelaskan; mengapa aku begitu menggilaimu.

aku mulai mencicipi hidup yang menyenangkan bersamamu. aku sanggup mengisi hari-harimu dengan kebahagiaan baru. tapi aku merasa sudah mulai memahami bahwa kita... berbeda. kau biarkan aku mengejar mimpi itu dan aku tidak tau sampai kapan aku bisa menggapainya. kebahagiaan yang kau jelaskan secara padaku; kini buram.

kita tau bahwa kita saling mencintai. kita juga tau kalau kita saling berjuang. tidak mungkin hatimu begitu buta melihat perjuanganku sampai sekarang meskipun  terkadang bertingkah aku seperti anak kecil. 
langkahku terus mencoba menggapaimu, jemariku merasa menggenggam tanganmu; namun,semua tersa hambar.

salling mencintai namun kami berbeda..

kami berjuang di antara cibiran orang-orang yang tidak mengerti. kami berjuang untuk meyakinkan semua orang bahwa kami bahagia. kami bukan penjahat yang patut di kucilkan. kami hanya saling mencintai namun kami berbeda, 
kami pun tak mengerti apa yang salah atas semua ini, bukankah Tuhan menganugrahkan cinta untuk di jaga dan pelihara?
cobalah untuk merasakan apa yang kami rasakan..jangan hanya mencela,menghina bahkan berusaha memisahkan.

jangan pernah takut memperjuangkan cintamu. karna kebahagiaan dirimu hanya kamu yang tau :')