Senin, 03 April 2017

kau datang dengan cara yang dangkal.

Hidup harus terus beriringan dengan waktu yang seringkali menghadirkan ingatan. Banyak hal yang sudah berusaha dilupakan pun pada akhirnya bisa saja kembali datang, membongkar kembali luka-luka yang tlah usang. Semua yang dibuang jauh seolah terlempar menjadi sangat dekat. Tiba-tiba kau hadir lagi. Dalam kesempatan yang tak pernah ku inginkan. Entah sebab apa kau inginkan kita bertemu dan bicara. Aku yang sudah berjalan jauh tak berdaya , seolah masih ada yang terasa. Sesuatu yang tersimpan di dada, tenggelam dalam hal-hal yang berbentuk luka. Hari itu kau terus meminta kesempatan lagi untuk memperbaiki segala yang sudah tak perlu lagi di jauhkan. Sempat ingin bertanya,   bukankah selama ini kau yang menjauhkan? Namun, ku pendam saja. Aku tak ingin kau mengira  masih ada hal yang tidak ku rasa. Aku tidak ingin kau menduga aku memendam dendam. Aku tak mau kau mengira aku masih menyimpan sayang. Tidak ada sama sekali. Sejak kau memilih pergi dan menyakiti, hatiku bersumpah untuk mati dan tak ingin kau sakiti.
Aku telah membuangmu jauh-jauh dari ingatanku. Sebab mengenangmu hanya menjenuhkan kehangatan hariku. Tidak ada gunanya mengenang seseorang yang sudah tak ingin pulang. Seseorang yang telah memilih mati pada jalan lain. Kamu membuat semua yang menjadi harapan, hanya tersisa dalam pedihnya ingatan.. semua keputusan pahit itu lahir atas pintamu. Semua jalan berderai air mata semata kehadiranmu pada semesta. Aku yang tertinggal tak pernah kau beri kesempatan untuk mengatur tanggal kapan semua akan kembali. Kau memilih membakar semua hari. Menjadikan kisah kita hanya kasih yang mati.
Lama aku mencoba membuat semua kembali menjadi lebih baik. Aku ingin kau berkata kita akan hidup lagi. Namun kenyataannya tidak semanis harap, yang aku dapat hanya pahit yang mendekap. Kau tetap saja betah menjadi dirimu yang tak peduli. Hingga suatu ketika lelahku tiba juga. Sejak hari itu aku memilih menganggapmu tak pernah ada. Namun, entah angin apa yang membawamu kembali. Kau datang dengan cara yang dangkal , seolah tak pernah ada luka yang kau sesal. Aku tak memendam dendam. Aku sudah memaafkanmu jauh hari dengn syarat kau tidak pernah kembali. Sebab, maaf mungkin bisa menghilangkan segala luka, tetapi tak bisa mengembalikan semuanya seperti semula.

Sabtu, 10 September 2016

Seorang Badut

apakah tangis masih menghiasi pelupuk matamu? apakah lara masih menaungi harimu?aku harap kau belajar lagi berbahagia. jangan khawatir mengenai kabarku, aku masih mencoba untuk baik-baik saja. memamerkan senyum palsu, untuk seorang badut sepertiku, adalah hal biasa.
mana berani aku menjatuhkan hati di sebelahmu? aku, yang hanya bertugas menghibur negri dongeng ini, sudah cukup bersyukur dengan apa yang kita punya; meski hanya sejenak sebelum akhirnya sesosok sempurna membawamu pergi lagi dan lagi.
betapa kau riang setiap kali aku menghiburmu dengan hidung tomat dan wajah bercat putihku. tawamu lepas, mata kecilmu berbinar. ah,sial. beruntung sekali dirinya bisa sewaktu-waktu menatap mata yang seakan tercipta untuknya itu.
ketidaktegasan adalah sesuatu yang ada diantara kau dan aku. kurang ajarkah jika aku berharap lebih setiap kali kau menyandarkan kepala lelahmu dibahuku? atau menghangatkan tanganmu ditanganku? kau memang mahir menuai harapan di hatiku. menaruh harapan padamu seakan menggenggam duri-duri dibatang mawar, membuatku berdarah. tapi aku tak kunjung pergi. bak orang dungu, aku bisikan kata-kata rindu, menitipkan di ketiak malam, sebelum rindu itu terlampir pagi hari di depan pintu kamarmu. kau tersipu, membalas rinduku dengan senyuman. ya, hanya senyuman. aku tidak pernah tau sebenar-benarnya perasaanmu bermukim.
menyayangimu adalah keilkhlasan. bukan keikhlasan yang terus menerus diberi harapan semu, melainkan keikhlasan untuk terus menyadari bahwa memang seharusnya kau berhak bahagia. urusan apakah aku yang membuatmu bahagia atau bukan, itu tak jadi soal.
aku harap kau hari ini baik-baik saja. aku harap kau mengerti arti diamku. jangan risau. aku sudah dan akan selalu bisa berpura-pura tersenyum.tugasku menghibur dunia, tidak kurang dan tidak lebih. aku hanya sedikit kecewa, kau tidak bisa menjadi seseorang yang membuat seorang badut sepertiku tersenyum sungguhan.

Senin, 01 Agustus 2016

Tak Terkira.

ada selalu yang menyenangkan dalam hidup. Bahwa hidup tak selalu memberikn kejutan. Hal-hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Tiba-tiba saja. Tanpa rencana sesuatu terjadi kepada kita. Kau yang awalnya, aku pikir orang yang tidak menyenangkan meski bukan orang yang membosankan. Intinya aku dan kamu sama sekali tidak ada apa-apa. Tidak ada hubungan. Bahkan tidak berteman akrab. Kita hanya dua orang yang saling mengenal sekedarnya. Bertegur sapa sekenanya saja. Tidak ada yang berlebihan.
Bahkan beberapa kesempatan sebelumnya kita sama sekali tidak saling memperdulikan. Kau sibuk dengan urusanmu. Aku juga sibuk dengan urusanku. Meski kita sering bertemu di tempat yang sama. Karna kita satu kampus, bahkan satu kelas. Aku hanya menikmati hari-hariku yang menyenangkan. Berteman dan bertemu banyak orang. Tidak pernah terbayangkan kenapa tiba-tiba bisa berbicara denganmu. Bisa sedekat itu denganmu.
Kuakui aku adalah orang yang dingin untuk urusan mendekati orang baru. Entah kenapa tak ada yang membuatku merasa tertantang. Perasaan itu tiba-tiba hilang waktu. Dan, belum lagi pulang untuk membuat aku kembali merasakan candu. Namun, denganmu gerimis sore itu adalah hal yang beda. Tanpa sadar merasa begitu senang beriringan denganmu.

Kita tidak berbicara terlalu panjang memang. Namun, satu hal yang akhirnya aku sadari. Ada perasaan yang tiba-tiba menyelimuti perasaanku. Aku berpikir kau mulai terlihat menarik. Entahlah, aku juga tidak mengerti ini namanya apa. Terlepas dari apapun yang terjadi, ku senang berbagi sore denganmu. Aku percaya, selalu ada kejutan yang tak pernah kita duga. Mungkin dengan orang yang tak pernah kita duga pula.

Rabu, 22 Juni 2016

Kita.

Berjam-jam tanpa suara, masih bisa membuat kita ingin berdua. Aku senang menatapmu, yang tiba-tiba menatapku lama. Di matamu, aku merasa selalu lebih baik. Aku tak pernah merasa sendiri. Aku selalu punya teman, bahkan saat aku sudah pulang. Dikepalaku kau kuajak kemana-mana. Mendatangi tempat-tempat tak terduga.
Itulah alasan, mengapa aku selalu ingin bertemu denganmu. Aku suka mengusap pipimu, menggodamu, “genduttt.” Atau sekedar bersandar dibahumu lalu menggigit lenganmu.. kamu mengerang dan aku tertawa. Lalu, kita diam untuk waktu yang lama. Menikmati lamat-lamat kebersamaan. Memandang hal yang ada di pandangan. Meski sibuk dengan pikiran masing-masing. Namun, kita tak pernah merasa resah satu sama lain.
Hingga hari ini kita masih suka melakukan hal yang sama. Saling menerka-nerka isi kepala. Tanpa pernah menuntut satu sama lain. Tanpa pernah membahas hal-hal lain. Kita hanya mnikmati suasana yang membuat kita larut. Meski bisa saja kehilangan datang seketika, tetapi kita tetap saling percaya. Rasa nyaman ini adalah bahagia. Lalu kenapa harus takut, kalau akhirnya kita saling jatuh cinta?

Rabu, 01 Juni 2016

teruslah berjalan.

Kamu sudah memperjuangkannya. juga sudah melakukan apa saja untuk membuatnya jatuh cinta. Kamu merelakan dirimu berletih-letih demi mendapatkan perhatiannya. Kamu menghabiskan segala waktumu hanya untuk membuat dia tertarik padamu. Kamu mencari tau apa saja yang dia suka. Lau, kamu mencoba menjalankannya, berharap dia mau mencoba membuka hatinya. Semakin hari semakin keras perjuanganmu, semakin dia terlihat tidak peduli. Kamu masih ingin terus menunjukan kamu cinta dia. Namun, dia tetap saja mengacuhkanmu. Kamu seolah tidak ada artinya bagi dia.
Kamu menyadari ahirnya, kamu hanya manusia biasa. Seseorang yang mempunyai cinta dengan batas lelah. Setelah perjuangan panjang dan melelahkan itu. Kamu pun memilih berhenti. Kamu pelan-pelan ahirnya pergi. Bukan untuk menghapus lukamu. Kamu hanya ingin menghargai dirimu. Mengistirahatkan dirimu yang terlalu lelah berjuang sendiri. Kamu tau, dihatimu masih ada dia. Orang yang memang tidak akan mudah untuk kamu lupakan. Bagaimana mungkin bisa semudah itu melupakan seseorang yang rela kamu perjuangkan sekeras itu. Namun, hidup harus tetap berlanjut. Dan, kamu memahami itu.
Waktu mengajarkanmu mencintai diri sendiri. Kamu berjalan lagi dengan segala mimpi. Cukup sudah lelahmu yang tak pernah dihargai. Mencintai tidak hanya perihal berjuang sepenuh hati, tapi perihal saling memperjuangkan sepenuh hati. Bukan hanya usaha sendiri, tapi usaha saling mendekatkan dua hati. Kamu paham, dia memang tidak pernah melakukan itu. Dia hanya ingin menjadi seseorang yang selalu diperjuangkan. Dia tau kamu begitu mencintainya. Namun, entah mengapa dia seolah ingin mempermainkan apa yang kamu rasa.
Tetaplah berjalan, meski kamu hanya mampu pelan-pelan.sebab membawa diri pergi dalam keadaan masih mencintai adalah salah satu hal yang paling susah dijalani. Namun, kamu harus tetap pergi, agar hatimu tidak lelah dan mati. Percayalah akan ada waktunya yang mengatakan tidak mencintaimu, bisa jadi mencintaimu, atau setidaknya merindukanmu. Mungkin saat kamu telah terlalu jauh darinya, saat kamu sudah tidak begitu menginginkannya, atau mungkin saat kamu sudah dimiliki orang lain. Teruskanlah jalanmu, tetap perjuangkan hidupmu, sebab cinta yang datang terlambat, terkadang hanya menjadi penyebab rasa sakit yang lebih berat.

Senin, 16 Mei 2016

jutaan alasan yang tak pernah cukup.

Aku punya sejuta alasan untuk berhenti memikirkanmu. Namun, aku pun memunculkan jutaan alasan lain untuk mengingatmu kembali. Aku tau bahwa selama ini kamu tidak pernah benar-benar mencintaiku, di saat kamu adalah seluruh yang pernah aku upayakan untuk bertahan. Aku tau bahwa bagimu aku tidaklah lebih dari pengisi waktumu yang kosong, disaat kamu adalah seluruh yang selalu aku pinta pada Tuhan.
Aku tidak punya alasan untuk membuatmu berdiri sebagai pihak yang benar, tapi aku selalu mampu dengan mudahnya menyalahkan diriku sendiri atas segala janji yang tidak kamu tepati. aku tidak punya alasan untuk memberimu kesempatan maaf,tetapi aku justru selalu lebih sulit memaafkan diriku sendiri karna membiarkanmu menyakitiku.
Aku tidak pernah memintamu untuk datang, tapi kamu pergi membawa seluruh yang aku miliki untuk tetap bertahan menjadi diriku sendiri. Kamu adalah luka yang tak juga mampu terlupa. Kamu adalah tangis yang belum juga bosan mengiris. Kamu membuat esokku berhenti di kemarin dan tak pernah mampu beranjak kemana-mana. Kamu mampu membuat segala yang warna warni menjadi tidak menarik lagi.
Dan, bagian terburuk dari semuanya adalah kamu mampu membuatku terus bertanya-tanya hal apa yang sudah salah mengalir di dalam diriku sehingga aku pantas dilupakan dengan cara yang begitu buruk. Kamu berhasil membuatku terus meyakini bahwa tidak pernah ada seseorang  yang mampu menerima segala kekuranganku sebagai manusia—karna kamu saja tidak bersedia. Sampai segalanya benar-benar berhenti berputar.

Bagaimana aku bisa dengan suka cita menyayangimu tanpa sempat berpikir, bahwa tentu saja kamu selalu memiliki pilihan untuk tidak menyayangiku lagi dikemudian hari.

Minggu, 15 Mei 2016

begitu lama.

Aku mungkin bukan manusia terbaik yang ada di bumi. Namun kamu harus tau, aku pernah mencintaimu dengan cara terbaikku. Dengan teramat tabah aku berusaha memahamimu. Aku menerimamu sepenuh tubuh dan jiwaku. Tak ada sedikitpun perasaan meragukanmu. Sepenuh hati ini sudah kesediakan untuk menemanimu. Apa saja yang kamu perjuangkan selalu aku doakan agar kamu menang. Agar kamu meraih semua yang kamu impikan. Aku ingin kamu bahagia dengan segala yang kukejar. Aku tak pernah menuntut banyak hal. Selain kamu juga belajar mengerti bahwa cinta bukan urusanku sendiri. Namun apa yang kamu lakukan? Kamu tidak pernah berniat melakukan hal yang sama. Segala ketabahanku menghadapi sikapmu menjadi percuma saja. Kamu memilih jalan yang lain. Bukan aku yang benar-benr kau ingin. Diam-diam kamu masih berharap menemukan yang terbaik daripada aku. Kamu masih mencari celah untuk memenuhi ambisimu. Sementara, aku hanya menjadi orang yang menemanimu, tapi tak sepenuhnya ada dihatimu. Aku ada dihidupmu, tapi bukan orang yang ingin kamu pilih sepenuh hatimu. Pada titik ini aku merasa; ternyata aku hanyalah cadangan bagimu. Aku hanya orang yang menjadi kekasih saat kamu kesepian. Aku hanya seseorang yang tak pernah benar-benar ingin kamu perjuangkan.
Kamu tau aku berjuang sepenuh hatiku. Aku bekerja sekuat yang aku mampu. Aku mempelajari banyak hal agar bisa menjadi kekasih yang mengimbangimu. Aku ingin menjadi seseorang yang kamu banggakan kepada teman-temanmu. Seseorang yang kamu ceritakan kepada keluargamu. Namun, usahaku ternyata tak ada artinya bagimu. Aku ingin hubungan yang kita jalani adalah hubungan dua orang anak manusia dewasa. Hubungan yang serius. Bukan tempat persinggahan dan kamu bisa memilih pergi kapanpun kamu mau. Namun, kamu nyatanya memang punya tujuan lain. Kamu mmasih menginginkan yang lebih baik. Kamu tidak pernah benar-benar menghargai apa yang aku perjuangkan. Semua yang aku lakukan untuk membuatmu bahagia. dan, pada titik ini aku merasa teramat sedih berjuang sendiri. Aku sedih telah mencintaimu sepenuh hati, sementara kamu setengah hati.

Setelah berpikr panjang, aku memilih untuk meninggalkanmu. Bukan karna aku tidak mencintaimu. Bukan juga karna ketabahanku sudah habis. Aku hanya ingin menghargai diriku sendiri. Hidup dengan seseorang yang tidak menghargai perasanmu akan terasa menyedihkan. Itulah alasanku menyudahi segalanya. Harusnya kamu bersyukur dicintai sesorang seperti aku. Orang yang rela menemanimu dalam keadaan apapun. Orang yang sangat tabah, bahkan begitu lama saat kamu tak juga sepenuh hati. Namun, kamu tidak pernah menyadari semua itu. Dan, kamu juga harus tau. Saat seorang yang kamu bahagiakan tak berniat membahagiakanmu, barangkali memang ada baiknya memberi kesempatan orang lain, yang bersedia saling membahagiakan.

Jumat, 04 Juli 2014

mereka yang berjuang walau kesakitan

Sesuatu yang dipersatukan Tuhan gak bisa dipisahin manusia. Seringkali kita menyebutnya jodoh. Ketika berlari tertuju ke arah yang sama, ketika mencoba untuk pergi, selalu kembali ke jalan yang sama. Katanya, jodoh punya bnyak kesamaan. Katanya jodoh berkaitan dengan hilangnya perbedaan. Dan katanya lagi, jodoh adalah soal memiliki seutuhnya. Jika itulah yang berarti jodoh, terus gimana mereka yang jelas-jelas berbeda?

Jatuh cinta menimbulkan banyak rasa juga tanya. Begitu mudah jatuh cinta, lalu memiliki. Ada yang gak sengaja ketemu, jadi sahabat trus saling sayang. Ada lagi yang gak pernah merencanakan apapun, tapi tiba-tiba jatuh cinta. Tapi semua itu terhalang karna perbedaan agama.

Pernah nggak kita ngeliat orang-orang yang saling cinta tapi berbeda? Seberapa besar perjuangan yang mereka lakukan hanya untuk merasakan jatuh cinta layaknya pasangan normal lainnya? Kadang mereka merasa terpojokan dengan perbedaan yang katanya sulit disatukan? Sesuatu yang sudah menjadi patokan dan gak bisa ditawar lagi. Mereka berbeda tapi masih berjuang, mereka temukan banyak luka tapi berusaha gak terlihat kesakitan.

Ketika yang lain sibuk dengan pasangan mereka tanpa pernah ngerti arti cinta itu sendiri, mereka sibuk berdoa meskipun di ucapkan dan dilakukan dengan cara yang berbeda. Segalanya terlewati dengan cara yang berbeda, apa salah mereka sama-sama mengenal Tuhan walaupun memanggilNya dengan paggilan yang berbeda?


Kalo Tuhan ingin sebuah penyatuan, kenapa dia ciptakan perbedaan? Apa gunanya cinta dan Bhinneka Tunggal Ika jika semua hanya abadi dalam ucapan bibir semata?

2 july'14

latepost..

aku cuma mau bilang, terimakasih sudah berusaha membahagiakanku hari ini. meskipun terlihat sesuatu yang berbeda. entah apa.. mungkin perasaanku saja.
hari itu aku berharap aku bisa merayakan ulangtahunku kembali tahun depan, bersamamu. hanya sebuah harap yang entah terkabulkan atau hanya sebuah impian.
terimakasih kamu masih menemani untuk kedua kalinya. semoga di umurku yang baru ini aku bisa belajar untuk lebih baik dari yang sudah-sudah. dan bisa belajar bersyukur atas yang Tuhan berikan.
terimakasih juga untuk teman-teman,mama papa dan adikku. terimakasih kalian masih menyayangi aku sampai sekarang..

Rabu, 18 Juni 2014

Tanpa Kabar Darimu

Sekarang aku harus membiarkan diri untuk bernapas tanpa perhatianmu. Aku mengawali hari, sambil menatap ponselku yang sepi tanpa kabar darimu. Aku mencoba menerima kenyataan ini, sebagai gadis yang bukan siapa-siapamu, aku tak bisa menutut banyak. Aku hanya bisa mencintaimu dari sini dan jika rindu, yang kulakukan hanya satu… membaca ulang pesan singkat kita.

pagi tadi, aku melawan panasnya udara untuk mengurus banyak hal yang tak pernah kutau. aku berkeliling dari bank mandiri hingga bca, dari ujung universitas A hingga universitas B. Sambil tetap berharap kau manyapaku barang sedetik saja, entah mengucap halo atau mengingatkan agar tidak telat makan, atau mungkin berkata rindu setelah beberapa hari kita tak bertemu.

Abaikan itu semua, sayang, kautau sejak awal aku adalah wanita yang tahan banting disakiti berkali-kali jika sudah terlalu mencintai. Namun, semakin lama, semakin kusadari, mencintaimu adalah ketololan yang harusnya tak kulanjutkan. Aku harusnya tak perlu seberlebian ini, tak perlu memimpikanmu agar memiliki perasaan yang sama. Tak perlu sayang. Lupakan gadis tolol yang masih umur belasan ini, lupakanlah bahwa kita pernah berada dalam keadaan baik-baik saja, lupakanlah semua kata cinta dan rindumu itu. Bualanmu yang harusnya tak kupercyai dari awal.

Aku terlalu meyakinkan diriku bahwa suatu saat  nanti kau adalah sosok yan akan membahagiakanku. Aku telah memimpikan banyak hal, kau akan membawakan matahari untukku dan mengusir semua mendung yang menutupi hariku. Kau akan bawa aku ke langit paling cerah, membawaku terbang, melihat betapa di kotaku ini masih ada bunga-bunga yang bisa membuat kita tersenyum. Kamu akan membawaku pulang ke hatimu dan kita membuat daftar mimpi baru untuk kita wujudkan bersama, namun aku salah, sayang, kamu tidak sehebat itu. Kamu tak cukup hebat untuk ku perjuangkan mati-matian.

Siang tadi, sepulang mengurus tugas-tugas yang menguras tenagaku, aku masih menatap ponsel berkali-kali, berharap itu kamu yang mungkin saja sama rindunya denganku. Sayang, kautau aku ini gadis yang senang marah-marah tapi dalam hati ini ada rindu yang ingin ikut meledak dalam amarah. Seperti janji-janji kita pada setiap percakapan telepon, suatu hari nanti, entah kapan Tuhanmu mau inginkan hal itu terjadi, kita pasti akan menemukan jawabannya dan jawaban itu adalah kamu. Tapi, aku tak tau kapan saat itu datang, aku tidak tau harus bersabar berapa lama lagi. Aku tak tau harus menunggumu sampai kapan lagi.

Jemari ini telah mencoba menyentuh hatimu yang dingin. Kaki ini telah tak sanggup lagi melangkah karena enggan kau bawa lari jauh-jauh lagi, aku takut di persimpangan jalan sana, kau akan meninggalkanku, mengejar tujuanmu sendiri tanpa kmenyertakan aku dalam langkahmu. Adakah kautau sayang, gadis yang selalu menunggumu pulang ini tak akan secerewet ini jika sehari saja kaukabari dia, kau sapa dia, kau beri sedikit cium meskipun cium itu masih berbentuk emoticon dan tulisan.

Aku sendiri kesepian, aku kehilangan senyumku, senyumku seakan-akan tergantung pada kehadiranmu. Kaujauh di sana kau juga lupa ada yang diam-diam mendoakanmu, menitikan air matanya, saat berkali-kali namamu tak absen dalam doanya.


Kamu jangan diemin aku ya.. aku kangen kamu, kangen kita, kangen semua. Tolong jangan pergi lagi..

Kamis, 18 Juli 2013

bisakah kamu bayangkan bagaimana rasanya aku?

kamu pernah menjadi bagian hari hariku. tawamu, kecupanmu, dan canda kita yang membuatku bahagia. perasaan ini sangat dalam. sehingga aku memilih untuk bertahan.
aku terlalu penasaran ketika mengetahui kehadiranmu mulai mengisi kekosongan hatiku. kebahagiaanku mulai hadir ketika kamu menyapaku lebih dulu lewat mention di twitter. semua begitu bahagia..... dulu.

tak mungkin kau tak memahami perjuanganku yang ku lakukan untukmu. kamu ingin tau rasanya seperti aku? dari awal, pertama kali kita berkenalan, aku hanya ingin melihatmu bahagia. senyummu adalah salah satu keteduhan yang paling ingin ku lihat setiap hari.. dulu, aku berharap menjadi salah satu sebab kau tersenyum setiap hari. tapi harapku terlalu tinggi. 

tapi semua berahir begitu saja tanpa kejujuran dengan apa yang sebenarnya terjadi.. tapi perjuanganku belum berhenti. aku coba untuk terus bersamamu. meski ini bodoh. tapi hanya ini yang ingin aku lakukan.

semua akan berahir seiring berjalannya waktu. aku membayangkan perasaanku suatu saat nanti akan hilang, aku memimpikan lukaku segera kering, dan tak ada lagi hal hal penyebabku menangis. namun sampai kapan aku harus terus mencoba? tidak mudah meyakinkan diriku untuk segera melupakanmu kemudian cari pengganti.

aku menulis ini ketika aku tidak sanggup lagi memahami kenyataan dan terus menangis. aku menulis ini ketika mulutku tak mampu lagi berkeluh. aku mengingatmu sebagai sosok yang pernah hadir. seandainya kau tau perasaanku dan bisa membaca keajaiban dalam perjuanganku. mungkin kamu akan berbalik arah dan memilihku sebagai tujuanmu. 

semoga kau tau, aku berjuang, untuk melupakanmu. aku memaksa diriku agar membencimu. setiap hari ketika kau abaikan aku. aku berusaha keras, setiap hari, menerima kenyataan yang begitu kelam.

bisakah kau bayangkan rasanya jadi orang yang setiap hari terluka hanya karna dia selalu memperjuangkan seseorang yang tidak memperjuangkannya? bisakah kau bayangkan rasanya jadi aku yang setiap hari merindukanmu tanpa ada balasan? bisakah kamu bayangkan rasanya jadi seseorang yang setiap hari menahan tangisnya agar tetap terlihat baikbaik saja? 

tentu saja kamu tidak bisa.

Rabu, 17 Juli 2013

tolong buat aku lupa.

aku tidak bisa melupakanmu... sunnguh! aku selalu ingat caramu menatap mataku. caramu mencuri perhatianku. matamu yang sipit, namun tetap terlihat mempesona dalam pandanganku. hal hal sesederhana itu seakan akan diciptakan untuk tidak di lupakan. tolong buat aku lupa, karna aku tak lagi temukan cara terbaik untuk menghilangkan kamu dari pikiranku. 

kamu dan aku berbeda, air dan api, dingin dan panas. tapi aku selalu ingat perkataanmu, "perbedaan agamapun tidak jd masalah asal kau tetap bersamaku" aku tersenyum ketika barisan kalimat itu kau kirimkan untukku. iya, seharusnya aku tak perlu sesenang itu. karna mungkin kamu menulisnya tanpa perasaan. hanya untuk merespon perkataanku saja.

kamu sangat sulit kutebak. kamu teka teki yang tak punya jawaban, juga banyak tafsiran. aku takut menerjemahkan isyarat isyarat yang kau tunjukan padaku. aku takut mengartikan kata kata manismu yang mungkin saja tak kau hanya katakan untukku. aku takut mempercayai perhatian sederhanamu yang kau perlihatkan secara terselubung. aku takut... tolong hentikan langkahku jika memang segalanya yang ku duga benar adalah hal yang salah di matamu. tolong kembalikan aku ke jalanku yang dulu, sebelum kamu datang ke kehidupanku.

ketahuilah, aku sedang berusaha melawan jutaan kamu yang mulai mengepul di otakku, seperti asap rokok yang megepul di udara.aku tak percaya aku melangkah sejauh ini. dan selama ini juga aku telah salah mempercayaimu. 

di antara rindu yang gagal ku ungkapkan, di dalam rasa sakit ini, tolong.. jangan pergi.

Selasa, 16 Juli 2013

jangan bilang sesuatu yang tidak bisa kamu tepati!

aku menulis ini bersama rasa sakit yang tidak benar benar kamu pahami. mengertikah kamu perjuanganku juga butuh kepedulianmu?

entah karna kau terlalu bodoh untuk menilai atau terlalu egois untuk memaklumi. aku mencoba sabar, aku mencoba menghadapimu. aku berusaha bertahan, aku berusaha mempertahankan yang seharusnya aku lepaskan.tapi kamu tetap saja tidak memahaminya. kamu masih begitu, masih mengobral janji, dengan tingkahmu yang tak berubah.

apakah kesabaran dan perjuangan yang ku lakukan benar benar tidak terlihat dimatamu? kau mengetahui segalanya kan? mengapa hanya diam dan membisu yang slalu ku dapati di tiap kebersamaan kita?

aku ketakutan dan kedinginan. kamu tidak pernah ada saat aku butuhkan. aku juga tak paham lagi. pantaskah kebersamaan kita terus aku perjuangkan? pantaskah sosokmu di perjuangkan? jika yang ku dapat pengabaian, ketidakpedulian dan kebohongan, bagian manakah yang bisa membahagiakan?

perlukah aku membandingkan kamu denga pria pria lain yang lebih pandai meluangkan waktu untukku, daripada sedikit waktu yang kau luangkan untukku? kamu tidak pernah peduli dengan sakitku, perihku dan sedihku. kau biarkan aku menyelesaikan segalanya sendirian. inikah wujud kepedulianmu yang kau ributkan denganku? mana kepedulianmu? mana kehadiranmu?? kosong!!

jangan bilang janji jika kamu tidak bisa menepatinya. juga jangan bilang rindu dan peduli jika itu hanya menenangkan aku.

Selasa, 11 Juni 2013

pernah?

pernah nggak kamu ngerasa  kamu sebenernya gak di inginkan?

atau banyak banget yang gak suka sama hubungan kamu?

lebih banyak yang mencibir kamu daripada suka sama hubungan kamu?

kalo jawabannya pernah berarti sama. iya, sama sama ngalamin..

langkah yang di tempuh itu bisa dengan instropeksi diri dulu, jadi paling nggak ya kita bisa tau kia layak nggak di gituin..

tapi sebenernya jawaban paling tepat untuk diri kita itu gak pernah datang dari diri kita sendiri. pasti semuanya datang dari orang yang mengenal kita. tapi lucunya, gak semua lucu kalo yang kasih komentar itu orang yang gak mengenal kita. 

terus harus gimana terhadap itu? ya secara teori sih gampang, gak usah di dengerin. tapi susah juga kan..

Minggu, 09 Juni 2013

sebulan itu..

september lalu..

aku masih merasakan udara yang sama. masih berdiam di tempat yang sama. tapi yang ku rasakan tak lagi sama. kesunyian ini bernama 'tanpamu'..

sebenarnya aku tak ingin semuanya berahir. saat semua terancang hebat dan sempurna.. saat perhatian kecil menjelma menjadi candu rindu yang menancapkan bahagia. tapi bukankah prediksi manusia selalu terbatas? aku tidak bisa menahan dan mengubah sesuatu yang mungkin memang harus terjadi. perpisahan harus terjadi, untuk pertemuan awal yang pasti akan memunculkan perasaan bahagia itu lagi.

tidak di pungkiri dan tak harus menyangkal diri, bahwa selama rentan waktu tanpamu, aku merasa ada yang hilang.ketika pagi kamu menyapaku dengan lembutnya. saat siang, kamu sekedar mengingatkanku untuk makan siang. saat malam, kamu menjerat pikiranku untuk berfokus pada suaramu yang mengalun lembut. dan aku rindu semua hal yang bisa kita lalui hingga tak terasa waktu terlalu cepat saat kita melaluinya bersama..

dan saat perpisahan itu tiba. sesuatu yang selalu kita benci kedatangannya tapi harus selalu kita lewati tanpa kita tau kapan itu tetrjadi. dengan segala ketidaksiapan yang menggerogotiku, aku tetap harus melepaskanmu. kita berbeda dan tak harus berjalan beriringan.

semua begitu cepat. sapa manjamu, tawamu, cerita lugumu, dan segala hal yang membuatk otakku penuh tentangmu. dan aku harus membuang semua dari memori otakku agar kamu tak lagi mengendap endap masuk ke dalam hatiku, lalu membuat kenangan itu menjadi nyata dan kembali menjadi realita.
hingga hampir sebulan berlalu, aku tetap tidak bisa menghapusmu dari memori otakku..

dan tetap saja kau masih menempel kuat dalalm otakku. hingga ahirnya Tuhan mempersatukan kita lagi. dan mulai saat itu kita menjaga hubungan ini sampai saat ini. ya.. hampir 10bulan :')
percayalah, bahwa perpisahan tidak membaikkan hidupmu dan hidupku. percayalah bahwa pertemuan kita tidak sia sia.. aku banyak belajar darimu dan aku berharap kau juga mengambil pelajaran dari pertemuan ini..

sapa lembutmu..

sapa lembutmu mengalir maya dalam jejaring sosial itu. aku tidak mengerti, dengan hal sederhana kau bisa membuatku begitu menyukai kehadiranmu. aku suka saat saat kita bisa meluangkan waktu sekedar untuk bercerita. bercerita tentang aku dan kamu yang kini menjadi kita.
bagaimana mungkin dengan cara sederhana itu kau bisa membuatku jatuh cinta? 

Jumat, 07 Juni 2013

kita yang berbeda tapi sama sama merindukan..

tasbih erat dalam genggamanku, rosario terselip di jemarimu.
al-qur'an di tanganku, alkitab di tanganmu. merapal doa yang sama dengar bulir air mata..

aku bersujud, kamu melipat tangan. air mata mengalir melewati bibir.. bulir air yang di sebabkan cinta.
semoga tangis ini bukan karna menangisi kesalahan kita. semoga ini hanya tangis kerinduan.

lalu.. kita saling mengadah, berusaha mencari-cari Tuhan di langit kamar. ada rasa sesak yang menjalar, rasa takut yang mengakar.

sebenarnya.. apa salahku dan salahmu? apa salah kita? hingga untuk jatuh cintapun terasa begitu menyakitkan dan menyedihkan..

terlalu berharap banyak

aku menjadi takut kehilangan kamu. siksaan datang bertubi-tubi ketika tubuhmu tidak ada di sampingku. kamu seperti mengendalikan otak dan hatiku, ada sebab yang ku mengerti. aku sulit jauh darimu, aku membutuhkanmu seperti aku membutuhkan udara. nafasku akan tercekat jika sosokmu hilang dari pandangan mata. salahkan jika aku menomorsatukan dirimu?

tapi..  entah mengapa sikapmu tidak seperi sikapku. perhatianmu tak sedalam  perhatianku. adakah kesalahan antara aku dan kamu? apakah kamu tak merasakan apa yang aku rasakan?

mungkin kamu belum terlalu paham dengan perasaanku. karna kamu tak pernah sibuk memikirkanku. berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan air mata untukmu? 

janjimu terlalu banyak, hingga aku lupa menghitung mana saja yang belum kamu tepati. begitu sering kamu menyakiti, tapi ku maafkan lagi berkali-kali. lihatlah aku yang hanya terdiam membisu. pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus. seberapa pentingkah aku? 

mungkin... semua memang salahku. yang menganggap semuanya sesuai keinginanku. yang bermimpi selamanya bersamamu. salahkah jika perasaanku bertumbuh melebihi batas kewajaran? aku mencintaimu sebagai seseorang yang begitu bernilai dalam hidupku.

aku tidak mengerti semua akan seperti harapanku atau jauh dari harapanku. mungkin, aku memang aku yang terlalu berharap banyak. akulah yang bodoh! aku yang salah!

awalnya..

awalnya perasaan biasa saja yang tak begitu ku pedulikan. tapi ternyata aku salah, aku malah mulai terbiasa dan nyaman denganmu dan ahirnya berkembang menjadi rasa takut kehilangan yang sulit ku hindari. semua berjalan seperti biasa dan aku semakin menikmati kedekatan kita. yang baru berjalan hampir sebulan.

aku tak pernah takut untuk mencoba mencintaimu. layaknya air laut yang mengikuti lekuk gelombangnya, seperti itulah aku membbiarkan rasa cintaku terus mengalir tanpa kendali.percakapan setiap malam yang kau selipkan lewat pesan singkat mampu menyeretku ke perasaan yang dulu sangat aku hindari; cinta. kamu membuka mataku dengan tindakanmu yang ajaib sampai aku tak lagi paham alasan yang harus ku jelaskan; mengapa aku begitu menggilaimu.

aku mulai mencicipi hidup yang menyenangkan bersamamu. aku sanggup mengisi hari-harimu dengan kebahagiaan baru. tapi aku merasa sudah mulai memahami bahwa kita... berbeda. kau biarkan aku mengejar mimpi itu dan aku tidak tau sampai kapan aku bisa menggapainya. kebahagiaan yang kau jelaskan secara padaku; kini buram.

kita tau bahwa kita saling mencintai. kita juga tau kalau kita saling berjuang. tidak mungkin hatimu begitu buta melihat perjuanganku sampai sekarang meskipun  terkadang bertingkah aku seperti anak kecil. 
langkahku terus mencoba menggapaimu, jemariku merasa menggenggam tanganmu; namun,semua tersa hambar.

salling mencintai namun kami berbeda..

kami berjuang di antara cibiran orang-orang yang tidak mengerti. kami berjuang untuk meyakinkan semua orang bahwa kami bahagia. kami bukan penjahat yang patut di kucilkan. kami hanya saling mencintai namun kami berbeda, 
kami pun tak mengerti apa yang salah atas semua ini, bukankah Tuhan menganugrahkan cinta untuk di jaga dan pelihara?
cobalah untuk merasakan apa yang kami rasakan..jangan hanya mencela,menghina bahkan berusaha memisahkan.

jangan pernah takut memperjuangkan cintamu. karna kebahagiaan dirimu hanya kamu yang tau :')